Masjid dan Dinamika Peradaban: Menjaga Tradisi, Merespons Modernitas

Updated On 2025, 03/19
Pesoalan sosial dan sisi lain keberadaan Mesjid
Masjid

Saat mendengar kata “peradaban” apa yg muncul dalam pikiran? bila boleh menebak, apakah lagu peradaban dari feast yg teringat? Beberapa remaja kini merasa jika mereka banyak mendengarkan karya musik dari Feast merasa punya selera musik yg tinggi, band yg mengusung lagu-lagu yg mengkritisi keadaan sosial masyarakat ini emang menjadi role model genre dark bagi mereka, padahal jika ditarik jauh band yg diisi vokal oleh Hindia atau Baskara Putra ini bukanlah pioneer dalam genre ini.

kita tinggalkan soalan feast ini, mari kita bahas salah satu peradaban di dunia, tapi sebelum itu kita pahami dulu peradaban dari sisi maknanya, kata peradaban artinya ialah sepeti yg saya kutip dari jagokata.com “hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa” saya tekankan kalimat dari arti tersebut “kebudayaan suatu bangsa”. Saya akan membahas sebuah kebudayaan disuatu peradaban yg lahir diantara dua peradaban besar pada masanya, yaitu Kekhalifahan Islam. Sekilas sejarahnya bahwa Negara Madinah terbentuk dan terletak diantara dua bangsa besar yaitu Romawi dan Persia. Negara Madinah hidup dalam dunia tengah begitu menurut sejarawan Imam Anshari dslam bukunya yg berjudul “Sejarah Islam dari puncak Baghdad”.

Luasnya Wilayah Memunculkan Masalah Sosial

Peradaban mungil di tengah dua raksasa besar itu kian waktu kian berkembang yg tadi hanya seluas Madinah menjadi penantang dua peradaban besar tetangganya, Romawi dan Persia. Dalam sejarahnya peradaban baru ini akhirnya berseteru dengan Romawi, perdaban yg lebih dulu berdiri dengan sejarah militernya yg mahsyur.

Sejarah mencatat sesudah dua pasukan besar ini berhadap-hadapan mereka hanya saling menatap berminggu-minggu, Sisi Islam melihat Romawi sebagai peradaban besar yg punya jejak pengalaman perang diberbagai daerah kekuasaannya yg luas itu, tapi disisi lain Romawi segan terhadap pasukan ini karena mereka pasukan yg tak pernah kalah sepanjang peperangan mereka. Kisah ini akhirnya diakhiri determinasi dari pemimpin besar Islam dalam peperangan, Khalid Ibn Walid yg secara lugas menyerang pasukan romawi.

Singkatnya 2 bangsa besar yg telah mendominasi dunia berabad-abad itu pun takluk oleh perdaban atau bangsa yg muncul dari tanah arab yg tandus penuh gurun pasir.

Peradaban Islam yg meluas memunculkan persoalan tata kelola pemerintahan dan tatanan sosial masyarakat, bisa kita bayangkan daerah kekuasaan Islam membentang dari timur (Iran hari ini) hingga ujung barat eropa (Spanyol hari ini) dengan komplesitas masalahnya dari mulai ekonomi,sosial, hingga politik. Negeri yg makin luas artinya jumlah penduduk dan keberagaman kultur dalam masyarakatnya ini memunculkan banyak permasalahan utamanya tentang kolektivitas atau kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Mesjid poros peradaban Islam

Mesjid. Sebuah tempat ibadah yg sebetulmya bukan hanya berfungsi sebagai ruang spiritual Muslim tapi lebih dari itu, Keberadaanya seperti poros kegiatan masyarakat yg memunculkan ruang sosial yg efektif, Adanya Mesjid ini membuat masyarakat sekitarnya menjadi sering bertatap muka dan betegur sapa, masyarakat mengingat dan mengenal siapa saja yg sering datang ke Mesjid untuk sholat berjamaah bila waktu ada yg absen berjamaah spontan saja ada yg nyeletuk bertanya “si fulan ko tidak berjamaah”, Mesjid yg awalnya membuat kelompok masyarakat kecil saling bertegursapa kembali laun-laun membuat keterikatan sosial yg kemudian dengan cepat menjadi alat untuk saling menguatkan silaturahmi dan bukan hanya itu kuatnya akar rumput sosial ini membuat pemerintahan di pusat lebih leluasa dalam mengawasi dan mengelolanya.

Kurangnya Kepekaan Negara Perihal Fungsi Mesjid

Indonesia dengan jumlah muslim yg besar selayaknya mengunakan konsepsi ini dengan efektif, selain menjadi kontrol sosial, Konsep ini pun bisa menjadi sarana Pemerintah untuk mendorong ide kolektif kedalam masyarakat. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan yg besar mampu membuat sebuah iklim yg berpengaruh ke kehidupan banyak orang. Konsep Mesjid ini bisa menjadi pondasi pengerahan kekuatan untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Bila ingin keteraturan nasional, maka mulailah dari Mesjid.

“Rapatkan shaf untuk kesempurnaan sholat”

“Ramaikan Mesjid untuk kesempurnaan peradaban”